Ada beberapa akses untuk menuju pulau ini, jika tidak ingin terlalu lama di perjalanan air, kita bisa menuju komperta, plaju dengan perjalanan darat. setelah sampai di dermaga kecil nya, dilanjutkan dengan naik perahu yang di sebut ketek oleh masyarakat setempat. Lama perjalanan sekitar 10 menit. Akses lainnya jika ingin ke pulau kemaro sembari menikmati wisata sungai musi, bisa langsung menuju dermaga di Benteng Kuto Besak. ada beberapa opsi angkutan air dua diantaranya yaitu menggunakan Speed Boat dengan waktu tempuh setengah jam, atau opsi yang lebih santai bisa memilih ketek dengan waktu tempuh sekitar 50 menit.
Di pulau ini, ada beberapa pemakaman dan sebuah pagoda yang merupakan pagoda tertinggi di palembang, memiliki 9 lantai dan ketinggian 40 meter. Pagoda ini belum lama di buat, dan baru di bangun pada tahun 2008 lalu.
Pagoda |
Selain itu, ada pohon beringin yang sudah berumur di pulau ini, lebih populer disebut pohon cinta. Mitosnya, siapa yang menuliskan nama dia dan pasangannya disini, kelak bisa menjadi jodoh. Walaupun sudah dilarang pemerintah untuk mencoret-coret pohon tersebut, tetap saja, muda mudi yang percaya akan mitos ini, masih menuliskan nama mereka. Tapi terakhir saya kesini, pohon tesebut sudah di pagar oleh pemerintah agar tidak ada lagi yang bisa mencoret-coretnya.
Beberapa patung-patung budha, serta ukiran dinding berupa Tom Sam Chong dan kawan-kawan yang populer di film 'kera sakti' juga menghiasi pulau ini dan terkadang kita bisa melihat beberapa monyet yang berkeliaran.
Pulau Kemaro menjadi tempat populer di Palembang terutama pada saat hari raya imlek. Hal ini tak terlepas dari adanya kelenteng dan Pagoda yang cukup terkenal dikarenakan legenda yang ada di pulau ini.
Legenda pulau ini, mengisahkan tentang seorang putri kerajaan Sriwijaya, Siti Fatimah dan seorang pemuda dari tiongkok. Sebagai mas kawin, orang tua sang pemuda mengirimkan 7 buah guci. Ketika sang pemuda melihat isi guci tersebut ternyata hanya berisi sayur-sayuran. Betapa malu dan marahnya sang pemuda sehingga ia membuang guci-guci itu ke sungai, namun saat ia ingin membuang guci ke-7, guci tersebut jatuh dan pecah di dek kapal. Isi guci itu pun berhamburan, dan alangkah terkejutnya saat melihat guci itu berisi emas dan perhiasan yang berharga. Karena menyesal, sang pemuda dan salah satu pengawalnya terjun kesungai untuk mengambil guci-guci itu. Sudah cukup lama tapi mereka tak juga muncul ke permukaan, karena khawatir pada suaminya, Siti Fatimah ikut terjun, namun setelah berjam-jam tak juga muncul.
Setelah beberapa tahun dari kejadian ini, muncul lah gundukan tanah ditempat mereka tenggelam sehingga membentuk sebuah pulau yang kini disebut Pulau Kemaro.
Sayangnya, faktor yang selalu menjadi masalah wisata di negeri kita ini adalah kebersihan, di pinggir pulau, tepatnya di depan pagoda, sampah begitu banyak terlihat, belum lagi jika anda ingin buang air, WC di tempat ini kerap kali tidak ada air. Namun bagaimanapun juga, kita sebagai generasi penerus bangsa, ada baiknya menjaga tempat wisata kita. Cukup dengan sadar akan kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, kita bisa menjaga lingkungan dan tempat wisata kita dari sampah.
Kelak, semoga pulau ini bisa menjadi referensi wisata yang tak kalah menarik di banding tempat-tempat lain.
Pulau Kemaro |
Pagoda nya keren yah.
BalasHapuspaket wisata jogja