Blog ini dibuat untuk mendeskripsikan berbagai potensi yang ada di bumi ini. mulai dari panorama, seni budayanya, makanan khas, hingga adat istiadatnya.

Tujuan saya menulis blog ini, tak lain untuk membiasakan diri untuk sering menulis dan semoga tulisan ini bisa menjadi referensi bagi pembaca dan saya sendiri. Maka dari itu, saya berusaha merangkum kondisi tempat yang bagi saya menarik serta pengalaman saya mengunjungi suatu tempat.

Semoga berguna bagi kita semua. :)

Sabtu, 09 November 2013

Wisata Failed. Perdana Ke Singapore

Minggu-minggu awal tiba dan tinggal di Johor Bahru, rasanya sulit sekali untuk tinggal diam di asrama, sehingga tiap hari khususnya weekend, ada saja lokasi yang sengaja ataupun tidak sengaja dikunjungi. Saya dan teman-teman tiba di asrama pada tanggal 7 September dan kunjungan ke Singapore ini adalah tanggal 14 September. Postingan kali ini, hanya cerita tentang kunjungan pertama ke Singapore tanpa ada yang pernah menyentuh negara ini sebelumnya diantara saya dan teman yang datang ke sini. Kami pergi berlima, tiga cewek termasuk saya dan dua cowok.



Rencana awal hanya nyantai di danga bay, namun dari lokasi ini, Singapore sudah terlihat, dan membuat kami ingin segera mengunjunginya. Bermodal tanya-tanya, dapatlah info bus yang akan menuju "Bandar" (Bandaraya - sebutan populer untuk menyebut checkpoint di Johor Bahru untuk menuju Singapore). Berhubung masih jaya-jayanya soal keuangan dan bis di sini biasanya tidak memberi kembalian sehingga harus uang pas, kami putuskan untuk naik taksi dengan ongkos 8 RM per taksi. Satu taksi hanya boleh di isi 4 penumpang, sehingga mau tak mau kami memakai 2 taksi.

Setibanya di Bandaraya, petunjuk arah menuju Singapore (woodlands checkpoint), sudah sangat jelas. Sebelum menuju counter cap imigrasi keluar, kami bertemu pasangan backpacer dari Indonesia, sebut saja Abang dan Mbak (gak enak sebut merek tanpa izin). Akhirnya, kami memutuskan untuk barengan, apalagi kami belum ada sama sekali pengalaman ke Singapore. Selepas cap imigrasi keluar,  kami segera menuju terminal bis yang akan membawa kami menyebrang menuju Singapore yang notabene hanya dipisahkan oleh selat sempit dari Johor Bahru. Tujuan kami sebenarnya tidak jelas ingin kemana, mungkin yang terlintas hanya Marina Bay. Berhubung kami ikut teman baru kami, akhirnya kami ikut ke Bugis Street yang sebenarnya sangat blur dimata saya lokasi yang satu ini. Apalagi paket data roaming, sehingga jauh dari kata internet, browsing apalagi GPS di hp.

Tiba di woodlands, kembali menuju counter imigrasi masuk Singapore. Nah, di sinilah yang menyebabkan wisata perdana ini "failed" hahaha. Masuk ke Singapore, harus mengisi form lagi tentang beberapa data-data diri serta tujuan/tempat tinggal di Singapore. Bagian dari form ini harus disimpan karena akan di cek lagi saat akan keluar. Jika hilang, maka harus ada urusan lain dan sebagainya yang sudah pasti merepotkan. Tapi, masalahnya bukan di form, melainkan nama. Sepertinya, orang-orang dengan nama mengandung unsur Islam seperti Muhammad, serta nama yang dimiliki oleh banyak orang, agak sulit untuk melewati imigrasi ini. Biasanya akan dibawa ke kantor di bawah dan dilakukan pemeriksaan entah hanya ditanya ataupun benar-benar diperiksa sampai ke sidik jari. Kebetulan, salah satu teman saya yang cowok dan abang, terpaksa mengalami hal yang menjengkelkan itu. Satu jam lebih kami menunggu mereka berdua, hingga hari sudah menjelang gelap. 

Sembari menunggu, kami bertanya soal transportasi dan tentang bugis street hingga lokasi makanan hallal. Menurut petunjuk, tak jauh dari Bugis Street ada stasiun MRT, dan bisa langsung membeli tiket menuju City Hall. kemudian dilanjutkan dengan sedikit berkalan kaki. Berhubung tak ada satupun dari kami mempunyai dollar Singapore, kami pun bertanya lokasi money changer yang teryata dapat ditemukan di Bugis Street. Setelah mereka muncul, langsung mencari bis di bawah, di tempat menunggu bis. Tak perlu membayar lagi, karena woodland merupakan lokasi transit. Woodland - Bugis Street ternyata cukup jauh, sehingga hingga hari gelap, kami masih di bis. Rencana menuju Marina Bay pun dibatalkan karena target sampai asrama sebelum jam 12 malam. Jika telat, maka selamat menggelandang di jalan, numpang tidur di tempat makan 24 jam. hahaha

2.4 RM untuk jalan-jalan di Singapore dari Bandaraya - Bugis Street :))

Tiba di Bugis Street, kami bertanya soal bis untuk pulang. Ternyata loketnya berada di dekat bis kami berhenti. Berhubung belum ada uang, kami langsung menjelajah bugis street sebentar untuk mencari money changer. Sebelum bergerak, di sini kami berpisah dengan mbak dan abang, dan dimulai pula aksi coba-coba kami. Sayapun bertanya pada ibu penjual es potong dengan bahasa Inggris dan ternyata ibu sudah mengenali gaya bahasa serta wajah orang Indonesia dan beliau pun orang Indonesia walaupun etnis China. Setelah didapat sejumlah uang Dollar, kami sedikit berkeliling kawasan bugis, kemudian kembali lagi ke ibu penjual es tadi untuk beli es karena belum makan seharian. Lumayan ganjel perut. Saat kembali ke sana, ada dua pemuda yang ternyata juga orang Indonesia yang sedang berlibur. Sedikit perkenalan singkat dan ngobrol-ngobrol ringan, akhirnya kami memutuskan segera memesan tiket bus dan pulang ke Johor Bahru dengan harga SGD 2.20.
Bugis Street
Setibanya di Bandaraya, kami segera mencari bus untuk pulang. Pengetahuan soal bus masih sedikit saat itu, sehingga kami tidak mengetahui ada bis langsung menuju gerbang dekat asrama. Kami berhenti di Taman U dan langsung ambil taksi. Tiba di asrama, tepat jam 11 dan untunglah belum terlambat. Setidaknya ada beberapa kesan tentang Singapore yang saya dapat dalam wisata failed ini. Begitupun beberapa pengetahuan tentang negara ini walaupun tak menyeluruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar