Blog ini dibuat untuk mendeskripsikan berbagai potensi yang ada di bumi ini. mulai dari panorama, seni budayanya, makanan khas, hingga adat istiadatnya.

Tujuan saya menulis blog ini, tak lain untuk membiasakan diri untuk sering menulis dan semoga tulisan ini bisa menjadi referensi bagi pembaca dan saya sendiri. Maka dari itu, saya berusaha merangkum kondisi tempat yang bagi saya menarik serta pengalaman saya mengunjungi suatu tempat.

Semoga berguna bagi kita semua. :)

Sabtu, 19 Mei 2012

Ogan Komering Ulu

OKU, begitulah singkatan kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan ini, beribukota di Baturaja, dan memiliki beragam tempat wisata yang cukup menyegarkan mata. Tempat ini juga sering saya kunjungi karena kabupaten inilah kampung halaman ibunda saya tercinta.


Tugu Beras Baturaja

memang tidak terlalu banyak tempat yang sudah saya kunjungi di kabupaten ini, namun di antaranya ada salah satu goa yang terkenal disini, yaitu Gua Putri yang terletak di Desa Padang Bindu atau sekitar 35km dari kota Baturaja. Gua ini berkedalaman 150 m dengan lebar 8-20m. Didalam gua ini, di aliri anak sungai yang bermuara di sungai ogan. Asal mula gua ini berdasarkan legenda adalah legenda tentang Putri Dayang Merindu, yang menjadi batu.

Gua Putri

Tidak jauh dari gua putri atau sekitar 500 meter, ada satu gua dimana ditemukannya fosil manusia yang berusia +/- 3000 tahun, serta ditemui lukisan-lukisan di dinding gua yang masih di teliti hingga sekarang. Gua ini bernama Gua Harimau, sayangnya saya belum sempat mengunjungi gua ini.

Situs bersejarah lainnya adalah Batu Lesung Bintang,yang terletak di desa Laya, Baturaja Barat. Letaknya di area perbukitan yang cukup tinggi. Batu ini berbentuk bintang segi 8 yang ditengahnya terdapat lubang berbentuk lesung. Sayangnya, objek wisata ini sudah tidak terurus, padahal menurut sejarah, Lesung Bintang merupakan peninggalan dari marga Bindung Langit Lawang Kulon yang merupakan asal mula baturaja. Bahkan jalan menuju puncak bukit menuju Lesung Bintang ini sudah dipenuhi oleh rumput liar. Sungguh miris, tempat yang paling bersejarah di tempat ini justru menjadi tempat yang terabaikan. Padahal tempat ini tidak begitu jauh dari Kota Baturaja.

Selain beberapa tempat yang bernilai historis itu, ada sumber air panas gemuhak dengan ketinggian 398 mdpl di atas bukit, yang terletak di desa gunung tiga. dapat ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 6 km. berhubung tidak ada yang mau menemani ke sini, terpaksa tunda lagi keinginan mengunjungi tempat ini. Dan sedihnya, saya baru mengetahui kalau kabupaten ini memiliki beberapa air terjun yaitu air terjun kambas dan air terjun pungai yang berlokasi di desa Ulak Lebar, serta ai terjun tembulun di desa Tanjung kurung, pengandonan. Padahal saya sempat istirahat sembari menikmat buah rambutan di kecamatan Pengandonan ini.

Kembali ke pusat ibukota Baturaja, kita bisa bersantai menikmati sore hari di taman kota. Di tempat ini, bisa sekedar berkumpul,  jogging, atau pun numpang mengakses internet gratis disini. ya..tempat ini menyediakan Hotspot sehingga tak heran banyak anak muda yang membawa laptop sembari bersantai disini.

Taman Kota Baturaja


Beberapa bulan lalu, saya sempat berlibur ke Kota ini, saya di ajak saudara teman saya yang tinggal di sini untuk melihat-lihat beberapa tempat, salah satunya yang membuat saya cukup terpesona adalah 'Bukit Kapur'.  Tempat ini seperti bukit yang cukup tinggi namun gersang yang dulunya merupakan daerah penambangan. Tapi masih tampak indah dengan danau buatan yang berwarna kehijauan. disini kita bisa naik ke puncak bukit, tidak terlalu jauh untuk naik, tapi pemandangan dari atas benar-benar menyejukkan. Pada sore hari, tempat ini juga ramai di kunjungi muda mudi, tapi di siang hari ketika saya mengunjungi tempat ini lagi tampaknya sangat sepi, bahkan saya sempat cemas, dimana saat itu sepertinya hanya ada saya sendiri di tempat luas dan sepi itu. Bahkan kendaraanpun hanya sedikit yang lewat.

Lubuk Edong


Kota ini juga terkenal dengan pengrajin batuan alam, dengan berbagai bentuk dan motif yang unik. Begitupun kulinernya, tidak lengkap jika tidak merasakan tempoyak duren yang diolah menjadi beragam jenis makanan yang biasanya lebih populer di buat 'pindang tempoyak'
Jika sedang musim buah, kita bisa nikmati buah langsung dari pohonnya, mulai dari Duku, Rambutan bahkan Durian.

Terkadang satu kabupaten saja sudah menyimpan beragam kisah historis dan karya alam yang indah. dan bagaimanapun juga, mulai dari diri kita lah yang harus menjaganya.
± Baca selengkapnya di: http://baturajaonline.com/2012/03/18/7200/objek-wisata-ogan-komering-ulu.html
Copyright © 2012 Baturaja Online
± Baca selengkapnya di: http://baturajaonline.com/2012/03/18/7200/objek-wisata-ogan-komering-ulu.html
Copyright © 2012 Baturaja Online
± Baca selengkapnya di: http://baturajaonline.com/2012/03/18/7200/objek-wisata-ogan-komering-ulu.html
Copyright © 2012 Baturaja Online
± Baca selengkapnya di: http://baturajaonline.com/2012/03/18/7200/objek-wisata-ogan-komering-ulu.html
Copyright © 2012 Baturaja Online

1 komentar:

  1. Untuk semua orang perantauan dari ogan, yang berminat untuk pemesanan buku silahkan kunjungi blog kami
    smile emotikon

    https://muhammadpatriot.wordpress.com/…/buku-pantun-nasiha…/

    Judul buku : Pantun Nasihat Sumatera Selatan “Sedingan Perantau Ogan”

    Penulis : Muhammad Patriot

    Penerbit : NoerFikri Palembang

    Tahun terbit : Juni 2015

    Ukuran Buku : Panjang x Lebar x Tebal = 27 cm x 20,5 cm x 2,4 cm

    Tebal buku : 432 Halaman
    (Tersedia dalam 2 (dua) edisi : edisi ilustrasi foto fullcolor & edisi ilustrasi foto hitam putih)

    Isi buku : 275 bait Pantun Nasihat berbahasa Ogan + Arti dan Makna lengkap pantun dalam bahasa Indonesia + Foto – Foto ilustrasi + Kamus (glosarium) Bahasa Ogan – Bahasa Indonesia

    Harga buku : Edisi ilustrasi fullcolor (berwarna) Rp. 225.000/buku (belum termasuk ongkir) Edisi ilustrasi hitam – putih Rp. 175.000/buku (belum termasuk ongkir)

    Bagi yang berminat untuk memesan (Pre-order) dan menanyakan isi buku pantun ini silahkan hubungi nomor : 081272827487/081510043265

    BalasHapus